Rabu, 24 Agustus 2011

BUAT YANG AKAN MENYUSUN TUGAS AKHIR

Posting kali ini akan membahas mengenai “TUGAS AKHIR” –untuk selanjtnya disebut TA-. Bagi mahasiswa tingkat akhir tentunya sangat familiar dengan TA, entah itu berupa skripsi, thesis, karya tulis tugas akhir, laporan praktek kerja lapangan, dll. Tugas akhir sangat penting karena merupakan salah satu syarat kelulusan yang lumayan menjadi beban mental dibandingkan syarat-syarat kelulusan yang lain. Untuk itu artikel kali ini memberikan gambaran mengenai cara-cara antisipatif untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses penyusunan TA. Dikutip dari opini Aang Kunaefi, seorang mahasiswa yang rajin untuk tidak menjadi rajin, yang serius untuk tidak serius. Langsung saja, berikut ini beberapa tips dan trik dalam menyusun TA:

1. MATERI YANG DIBAHAS
Sebelum memulai menyusun TA, alangkah baiknya untuk membuat list topik-topik yang bisa dibahas. Dengan membuat list tersebut, maka akan mempermudah dalam memilih materi yang akan dibahas. Yang perlu dipertimbangkan dalam memilih materi TA adalah seberapa menarik materi yang akan dibahas dan ketersediaan data jika mengambil materi yang bersangkutan. Topik yang menarik biasanya berhubungan dengan current isu yang lagi panas dibicarakan dan ada potenso masalah yang harus dicari solusinya, tanpa itu kemungkinan pembahasan TA akan terasa hambar. Mungkin bisa mencari contoh-contok TA sebelumnya, tapi ingat bukan ntuk ditiru, karena TA yang bersifat plagiat akan fatal akibatnya. Tapi dengan pokok bahasan yang beda dan baru tentunya jauh lebih baik. Yang perlu digarisbawahi adalah sebelum menetapkan akan mengangkat tema apa, sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dosen pembimbing karena jika dosen sampai dosen pembimbing kurang setuju dengan tema yang dibahas maka ke depannya kemungkinan akan mendapatkan kesulitan. Sebagai tambahan, ada beberapa dosen yang lebih menyukai tema yang tingkat kesulitannya agak tinggi, biasanya tentang current issues. Silahkan melakukan beberapa kali melakukan konsultasi untuk memastikannya. Sebaiknya yang lebih aktif saat konsultasi adalah si mahasiswa, tanyakan tentang tema yang diangkat dengan ketersediaan data, link untuk mendapatkan data yang bersangkutan, referensi yang harus digunakan, dan cakupan pembahasannya. Jika dosen sudah setuju dengan tema yang diajukan, maka go ahead!!

2. OBJEK PENELITIAN
Hal yang sangat menentukan dalam menyusun TA adalah memilih objek penelitian. Kenapa objek penelitian menjadi sangat menentukan? Karena hal ini menyangkut ketersediaan data untuk diteliti. Objek penelitian berkaitan dengan materi yang dibahas. Kadang ada beberapa instansi yang tidak mau memberikan data yang dibutuhkan dalam penyusunan TA karena data yang bersangkutan bersifat rahasia. Alangkah baiknya sebelum memulai penyusunan TA, pihak yang berwenang di instansi yang berkaitan dimintai konfirmasi apakah bisa melakukan survey dan mengambil data di instansi yang bersangkutan. Mengenai data, sebaiknya pada saat konfirmasi dirinci kira-kira data apa saja yang dibutuhkan nantinya. Dengan demikian, jika ada data yang tidak bisa diambil atau berpotensi tidak bisa diambil, kita bisa menghindari pembahasan yang berkaitan dengan data yang tidak bisa diambil tadi, atau opsi lain adalah mencari objek penelitian lain. Ini merupakan langkah preventif untuk mencegah terjadinya hal-hal yang mungkin tidak diinginkan. Sebagai alternatif lain, mungkin beberapa orang bisa melalukan survey dan mengambil data di ibstansi yang sama tentunya dengan pokok bahasan yang berbeda. Namun jika tidak memungkinkan, maka setidaknya ada pihak yang bisa dihubungi di instansi yang akan dijadikan objek penelitian yang bersangkutan. Hal ini tujuannya adalah untuk memudahkan komunikasi pada saat pengambilan data yang mungkin tidak hanya cukup datang satu atau dua kali ke instansi yang bersangkutan. Ingat, sebaiknya mempunyai link ke beberapa intansi untuk berjaga-jaga saat di instansi utama yang menjadi objek penelitian data yang diperlukan tidak bisa diambil. Namun jika harus ganti objek penelitian, sekali lagi, konsultasikan dengan dosen pembimbiing.

3. KONSEP PENYUSUNAN
Setelah tema disetujui dan data-data yang terkait kemungkinan besar diperoleh (saya mengatakan kemungkinan besar karena ada kemungkinan pada saat penyusunan TA berjalan, mungkin ada data yang tidak bisa diambil walaupun pada saat konfirmasi pertama sudah mendapat kepastian), maka langkah selanjutnya adalah menyusun konsep TA atau di beberapa kampus menyebutnya proposal, ada juga yang menyebutnya outline. Konsep ini dibutuhkan karena pada saat penilaian/sidang (untuk skripsi) ada beberapa dosen yang menilai TA berdasarkan kesesuaian antara otuline dengan TA. Selain itu, konsep ini juga akan menjadi garis besar apa saja yang akan dibahas dalam TA. Buatlah konsep semenarik mungkin, tulis semua gagasan yang ada di kepala. Kemudian konsultasikan konsep TA kepada dosen pembimbing, jika mungkin ada yang kurang relevan, maka mintalah saran dari dosen pembimbing. TA yang bagus berangkat dari konsep yang bagus.

4. GENERALISASI ATAU SPESIALISASI
Dalam menentukan ruang lingkup pembahasan ada beberapa tips untuk membuat TA proporsional diantaranya adalah generalisasi-spesialisasi (istilah yang dibuat sendiri). Konsepnya sebenarnya simpel. Jika objek penelitiannya luas maka ruang lingkupnya harus dipersempit, ini yang saya sebut spesialisasi. Hal ini berkaitan dengan keterbatasan waktu pengerjaan TA. Ruang lingkup harus rasionan, hilangkan dulu ego dan hasrat untuk membuat TA yang panjang lebar, karena jika tidak diikuti dengan kesanggupan mengerjakan dengan waktu yang terbatas maka dampaknya fatal (apalagi yang SKSnya paket, terutama perguruan tinggi kedinasan). Spesialisasi biasanya dilakukan untuk yang objek penelitiannya cakupannya nasional, atau mungkin multinasional. Demikian juga jika objek penelitiannya sempit, maka pokok bahasannya lah yang perlu diperluas tujuannya agar pada saat menyusun TA tidak kehabisan bahan untuk dibahas yang membuat TA terkesan kering dan kurang berbobot, ini lah yang disebut generalisasi. Saran dari dosen pembimbing sangat dibutuhkan dalam hal ini.

5. DEADLINE PENYUSUNAN
Mengingat terbatasnya waktu untuk mengerjakan TA, maka dibutuhkan list deadline apa saja yang harus diselesaikan pada tanggal berapa. List deadline ini yang akan menjadi milestone agar kegiatanpenyusunan TA tidak tertunda terus-menerus. Yang dibutuhkan dalam menyusun TA itu adalah habitual actions, ya dibiasakan mengerjakan, dicicil sedikit demi sedikit karena tidak akan sempurna jika TA hanya dikerjakan dua minggu atau tiga minggu saja. Mungkin ada beberapa orang yang mengandalkan “the power of kepepet”, boleh saja tapi jika dikerjakan lebih rutin pastinya hasilnya aka berbeda. List deadline juga berfungsi untuk berjaga-jaga jika ada sesuatu yang berjalan tidak sesuai dengan rencana, dengan begitu bisa segera diusahakan alternatif untuk menyelesaikannya.

6. ANGGARAN BIAYA
Beberapa mahasiswa ada yang kurang memperdulikan anggaran saat akan menyusun TA. Anggaran sangat penting karena berhubungan dengan mobilitas mahasiswa. Yang perlu dianggarkan adalah:
1. Biaya pengambilan data dan survey
Kadangkala survey dan pengambilan data tidak cukup dilakukan sekali atau dua kali, bahkan sampai berkali-kali tergantung pokok pembahasan dan kemauan dosen pembimbing. Faktor jarak adalah yang harus dipertimbangkan. Jika objek penelitian berada di luar kota, maka diperlukan biaya yang mungkin lebih besar, hal ini harus diantisipasi.
2. Biaya untuk bertemu dengan Dosen Pembimbing
Beberapa dosen pembimbing kadang buka dosen murni, kadang beliau-beliau juga kerja di instansi lain. Akibatnya, dosen pembimbing mungkin tidak selalu ada di kampus. Untuk menemui dosen pembimbing yang mungkin ada di luar kota juga diperhatikan, perlu dianggarkan juga dananya.
3. Biaya kertas, print, jilid dll.
Dalam menyusun TA, revisi itu biasa, mungkin butuh beberapa revisi. Jadi kebutuhan ini juga perlu dianggarkan.

7. APLIKASI PENDUKUNG
Sebelum menyusun TA, perlu beberapa aplikasi yang sifatnya mendukung tergantung dengan kebutuhan masing-masing. Misal jika data yang didapatkan berupa hardcopy bukan softcopy, maka harus didukung dengan aplikasi yang bisa mengkonversi gambar ke tulisan, hal ini jauh lebih baik dibandingkan jika harus mengetik ulang yang mungkin membutuhkan waktu yang lama.

8. RENCANA ALTERNATIF
Bersipalah unuk kemungkinan terburuk. Bukan maksud untuk menakut-nakuti. Tapi hanya untuk melatih kewaspadaan karena dalam penyusunan TA masalah yang ditemui tidak selalu bida diselesaikan dengan revisi, bahkan ada yang ganti objek, tau bahkan ganti judul. Maka siapkan lah alternatif 1,2,3,4……sebanyak mungkin sebagai langkah antisipatif untuk menghadapi hal terburuk.

9. HARMONISASI HUBUNGAN DENGAN DOSEN PEMBIMBING
Jika penyusunan TA diumpamakan sebagai sebuah keluarga, maka dosen pembimbing adalah orang tua (ayah/ibu/kakak) dalam keluarga tersebut. Nasib TA sangat tergantung kepada dosen pembimbing, maka tetap lah menjaga hubungan baik dengan dosen pembimbing.


Gagal merencanakan berarti merencanakan kegagalan.

RePosted: aangbikinblog in Akademik




Tidak ada komentar:

Posting Komentar